Saturday, December 18, 2010

Yuk Bikin Baterai Laptop Tetap Awet

Baterai laptop ialah hal yang cukup vital dalam penggunaan laptop. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus dalam menggunakan laptop agar menjaga performa baterai. Sebelum itu, yang perlu kita ketahui, laptop saat ini menggunakan baterai berjenis Lithium umumnya. Baterai jenis ini memiliki kelebihan pada energi yang dapat disimpan. Sedangkan kelemahannya ada pada sensitivitas baterai akan panas (suhu) yang bisa menyebabkan ledakan. Oleh sebab itu, sekali lagi diperlukan perhatian khusus agar baterai tetap awet. NB: Baterai terdiri dari sel-baterai (Tempat penyimpanan energi listrik) dan board-baterai terdapat komponen serta ic pengatur sistem charge (Elektronika).

Pertama, Jangan charge baterai terlalu lama. Optimalnya, baterai dicharge pada 1-12 jam. Jika baterai sudah full, hentikan penge-charge-an baterai karena semakin lama baterai dicharge, semakin turun performanya sesuai sikus-baterai.

Kedua, Charge baterai hingga penuh. Baterai harus di charge sampai penuh betul. Tidak dianjurkan menghentikan penge-charge-an sebelum 100%. Misalnya baru 40% lalu dipakai baru dicharge lagi sampai 100%. Hal ini akan mempependek umur baterai.

Ketiga, Tidak masalah jika baterai dicharge dalam keadaan laptop menyala. Charger laptop sama seperti HP yang memiliki auto-shut off. Jika baterai sudah penuh, sistem charge akan mati. Listrik dari laptop memang melewati baterai tapi tidak melalui sel baterai melainkan hanya melalui board-baterai. Hal ini ditandai dengan lampu indikator charger yang tetap menyala namun lampu indikator charge di laptop akan mati. Pada saat itu, listrik AC mengalir ke board-baterai untuk diratakan tegangannya. Sehingga arus listrik ke laptop stabil. Hal ini menunjukkan baterai sebagai 'UPS (uninterrupted power supply)'nya laptop.

Sangat tidak dianjurkan menggunakan laptop tanpa baterai (langsung listrik AC). Hal ini akan menyebabkan baterai lebih awet (tidak dipakai) namun akan berdampak sangat buruk terhadap laptop jika terjadi listrik dengan tegangan yang labil (ingat fungsi baterai sebagai UPS). Memang tidak dapat dipungkiri, penggunaan laptop dengan baterai yang dicharge akan menurunkan sedikit performa baterai lama kelamaan karena antara sel baterai dan board-baterai jadi sedikit tidak sinkron. Namun, separah-parahnya akan lebih baik mengganti baterai rusak daripada laptop rusak, betul?

Keempat, Charge baterai segera setelah tanda low muncul. Saa baterai memasuki tahap low, pemakaian baterai akan sangat memaksa. Hal ini akan menyebabkan baterai cepat panas dan menurunkan performansi pada akhirnya. Gunakan charger dengan spesifikasi yang sesuai dengan baterainya ya...

Kelima, Cabut baterai jika baterai rusak atau laptop tidak akan digunakan dalam waktu yang lama. Jika terlalu lama menempel tentu saja akan mengurangi performa baterai.

Keenam, Saat menggunakan baterai baru maupun 1-2 bulan sekali/ saat performa dirasa menurun, lakukan recycle baterai. Recycle baterai adalah  lalu mengosongkannya sampai benar-benar kosong (laptop sampai mati sendiri. Jangan lupa matikan battery-low-suspend pada power management BIOS). Setelah itu dinginkan baterai beberapa jam, barulah mengisi baterai (laptop dalam posisi off) sampai penuh. Selanjutnya sudah bisa dipakai seperti biasa.

Ketujuh, Apalagi ya? Itu saja dulu deh...

1 comment(s):

Anonymous said...

thx, kk... keep posting, gan!

Post a Comment

comment

 
;